Hidup dalam visi dari Tuhan (Amsal 29:18) oleh Pdt. Yasuo Atsumi M.Div. Kita bersyukur kpd Tuhan utk pimpinan-Nya selama 1 thn yg lalu atas jemaat kita, yaitu sesuai dgn visi dari Yesaya 54:2 utk melapangkan kemah Allah ini, Tuhan telah memberkati jemaat Suzuka dgn pertumbuhan rohani dan kuantitas, dan Tuhan telah memulai pembentukan jemaat di Gunma. Namun Tuhan tetap menghendaki kita terus melapangkan kemah-Nya. Kemah Allah merupakan lambang kehidupan bersama Tuhan, lambang kehadiran-Nya. Utk terus menjalankan kehendak-Nya, kita perlu bimbingan dan visi dari Tuhan. Dlm bhs Inggris, visi mempunyai arti daya lihat, pandangan, penglihatan, bayangan masa depan, impian, pengertian. Dlm bhs Yunani, berarti yg kelihatan, yg menyatakan, jadi kelihatan. Kata gwahyuh dlm Amsal 29:18 ini mempunyai arti gvisih. Sebuah masyarakat yg tdk mempunyai visi akan kehilangan pengharapan dan menjadi kacau. Begitu juga dgn kita. Ada 3 pengertian visi dlm Alkitab: 1. Visi merupakan sarana Tuhan utk menyatakan kehendak, rencana dan pimpinan-Nya kpd umat-Nya (Kej 15:1). Wkt umat-Nya bimbang, Tuhan menguatkannya mell visi (Kej 46:2). Demikianlah penting bagi kita utk membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari, karena melaluinyalah kita mendapatkan visi dari Tuhan akan bgmn hidup, bgmn mengerti kehendak, rencana dan pimpinan-Nya bagi kita hari lepas hari. 2. Mell visi, apa yg dinyatakan menjadi sungguh nyata. Ketika 3 murid Tuhan Yesus mendapat penglihatan akan kemuliaan Tuhan Yesus di atas gunung (Luk 9:32), mereka dpt melihat kemuliaan-Nya dgn nyata. Visi menjadi sarana utk melihat kehadiran Tuhan secara nyata. Demikianlah pentingnya kita beribadah setiap hari, spy kita terus menyaksikan Kristus hari lepas hari. 3. Mell penglihatan, orang menjadi percaya (Kis 9,10). Org percaya mendpt penglihatan utk terus melayani (Kis 2:17), mendpt pimpinan utk melayani ke mana (Kis 16:19), ketika mulai lemah, dikuatkan utk terus melayani (Kis 18:9-10). Betapa pentingnya visi utk hidup kita. Visi membawa kpd pengharapan. Mell perenungan firman-Nya, biarlah kita mencari visi yg sesuai dgn kehendak-Nya. Dan ujilah visi yg ada, spy bukan visi kita pribadi, tapi visi yg sesuai dgn kehendak-Nyalah yg kita pegang. Amin.
Amsal 29:18 Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.
(HM/01/2001)
Kembali ke Menu Ringkasan Khotbah |