Ringkasan Khotbah, 29 Mei 2005

Ketika yang dikasihi diambil 
Kejadian 22:1-19

Pdt. Ayub Abner Mbuilima M.Th.

Dlm teks ini, Ishak adalah anak satu2nya yg dimiliki Abraham. 

Kenapa dikatakan bhw Ishak adalah anak yg dikasihi ? 
(1) Ishak adalah anak pergumulan. Abraham menggumuli ini dan mengerti bhw waktu Tuhan 
    bukan waktunya, dan ia tunduk kpd waktu Tuhan. Abraham melihat campur tangan Allah 
    yg besar dlm kehidupannya. Pada saat ia mendapatkan stlh menggumuli selama 25 tahun, 
    tentunya sangat disayang. 
(2) Anak yg didapatkan ini adalah anak yg didapatkan dari kondisi yg mustahil. 
    Tapi yg mustahil itu menjadi kenyataan krn Allah. Ini menyebabkan Ishak sangat 
    dikasihi. 
(3) Berbicara ttg anak, kita bicara ttg sukacita. Anak memberi sukacita kpd keluarga. 
    Pd saat anak itu diberikan kpd keluarga Abraham, ada sukacita dlm keluarga ini. 
(4) Ishak adalah pewaris janji berkat Tuhan yg diberikan kpd Abraham. 
    Ishak adalah pribadi yg dijanjikan oleh Allah. 

Di tengah konteks bahwa anak ini sangat dikasihi oleh Abraham dan Sara, Allah menguji 
Abraham utk mempersembahkan anak tsb kpd-Nya. Mempersembahkan anak sbg korban bakaran 
adalah konsep bangsa kafir. Namun, Abraham memilih taat kpd perintah Tuhan ini. 
Pagi berikutnya ia segera keluar utk mempersembahkan anaknya ini. 

Abraham tdk mengajak hambanya ikut. Kita dapat melihat bagaimana ia tidak ingin hambanya
menjadi penghalang ketaatannya kepada Tuhan. Penghalang paling besar utk taat kpd Tuhan 
dpt muncul selain dari diri kita sendiri, juga dari orang2 di dekat kita, keluarga kita 
sendiri. 

Kenapa ia mau memberikan apa yang dikasihinya ? 
(1) Ia menjadikan Allah sbg prioritas utama hidupnya. 
    Tuhan tdk menanyakan kemampuan kita utk melaksanakan perintah-Nya, namun Ia 
    menanyakan gmau atau tidak,h kerelaan kita. Banyak org menyatakan ia cinta Tuhan, 
    tapi tdk mau taat kpd Tuhan, tdk mau memberikan kpd Tuhan apa yg ia cintai.   
    Kita adalah milik Tuhan, setiap yg kita miliki adalah milik Tuhan shg sepantasnyalah 
    kita tdk menahan apa yg Tuhan inginkan dari kita. Seluruh harta kita juga milik 
    Tuhan. Kalau Tuhan hanya minta sepersepuluh, apakah kita tdk mau mengembalikan 
    milik-Nya ini ? Dlm hidup Abraham, kita menyaksikan bagaimana ia menjadikan Allah 
    sbg prioritas utama hidupnya. 
(2) Ia takut kpd Allah, sehingga ia taat kpd-Nya. 
    Takut kpd Allah bicara ttg mengasihi Allah. Dan kasihnya kpd Allah didasari oleh 
    iman. Kita melihat di dlm iman itu ada pengetahuan (pengetahuan secara intelektual 
    dan juga dlm kondisi relasi), ada pengakuan (kredo) dan ada ketaatan. 
(3) Abraham memiliki pengharapan (Ibr 11:17-19). 
    Ia memiliki pengharapan akan kebangkitan shg ia dpt bertemu kembali dgn Ishak. 
    Pengharapan ini ada karena ada iman kpd Allah. Pengharapan pd Allah tdk pernah 
    mengecewakan kita, krn Ia setia pd janji-Nya.  

Dari sikap Abraham ini, apa yg dapat kita saksikan: 
(1) ada peneguhan kembali janji Allah kpd Abraham. 
    Dlm Kejadian 15, Allah mengadakan perjanjian dimana pihak yg melanggar akan menjadi
    terpotong-potong seperti potongan2 daging. Walau kita tahu manusia yg melanggar, 
    tapi Allah yg memberikan diri-Nya tercabik2. Dlm Kej 22:15, Allah meneguhkan kembali 
    perjanjian dlm Kejadian 15 ini. 
(2) ada campur tangan Allah. 
    Jehovah Jireh - Allah menyediakan. Bahkan di sini kita melihat tanda bagaimana Allah 
    menyediakan Kristus utk menjadi korban penebusan bagi kita. Di tengah2 proses ujian 
    ini, Abraham menyaksikan betapa Allah menyediakan korban baginya.

Mari kita belajar dari iman Abraham ini. Abraham taat. Tuhan adalah pencipta dan kita 
adalah ciptaan-Nya, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak taat kepada-Nya.


Kejadian 22:1-19

1  Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," 
   lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." 
2  Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, 
   pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada 
   salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." 
3  Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan 
   memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk 
   korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah 
   kepadanya. 
4  Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya 
   tempat itu dari jauh. 
5  Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini;
   aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami 
   kembali kepadamu." 
6  Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu 
   Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya 
   berjalan bersama-sama. 
7  Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." 
   Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk 
   korban bakaran itu?" 
8  Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, 
   anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. 
9  Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan 
   mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya 
   di mezbah itu, di atas kayu api. 
10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih 
   anaknya. 
11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." 
   Sahutnya: "Ya, Tuhan." 
12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah 
   Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk
   menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." 
13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya 
   tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai 
   korban bakaran pengganti anaknya. 
14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang 
   dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan." 
15 Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham, 
16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:
   Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan 
   anakmu yang tunggal kepada-Ku, 
17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat 
   banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu 
   akan menduduki kota-kota musuhnya. 
18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau 
   mendengarkan firman-Ku." 
19 Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama 
   berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba. 
  

(HM/05/2005)