Ringkasan Khotbah, 18 September 2005

Maukah engkau sembuh?
Yohanes 5:1-18


Pdt. Ayub Abner Mbuilima M.Th.

Kalau kita melihat dengan teliti pertanyaan Tuhan Yesus pada ayat yang ke 6, 
Yesus berkata kepada orang lumpuh itu "maukah engkau sembuh?" padahal Tuhan 
Yesus tentunya tahu bahwa orang itu membutuhkan kesembuhan. 

Melalui pertanyaan ini, ada tiga pengharapan yang Tuhan Yesus berikan kepada kita:
1.Ayat 6: Tuhan Yesus mau memberikan pengharapan kepada orang lumpuh itu bahwa 
  kuasa-Nya mampu melakukan sesuatu yang tidak mungkin, kuasa-Nya lebih besar 
  dari pengalaman hidup orang lumpuh itu. Ayat 7: Pikiran orang lumpuh ini hanya 
  terfokus kepada pengalaman yang dialaminya pada saat itu, bahwa kesembuhannya 
  hanya dapat terjadi apabila menjadi yang pertama masuk ke kolam itu sehingga 
  ia tidak melihat ada peluang lain yang dapat menolongnya. Pertanyaan Yesus 
  maukah engkau sembuh berarti: gMaukah engkau melepaskan dirimu dari bendungan
  konsepmu itu dan maukah engkau melihat dan bergantung kepada-Ku?h 
  Melalui kedua ayat ini Tuhan Yesus mengajak kita untuk tidak membendung diri 
  kita berdasarkan konsep/pengalaman kita, tetapi agar kita selalu terbuka kepada-Nya, 
  meminta pertolongan-Nya dan selalu bergantung kepada-Nya sehingga kehendak-Nya 
  terjadi dalam hidup kita. 
2.Ayat 11,13: Kedua ayat ini menunjukkan bahwa orang lumpuh itu belum mengenal 
  Tuhan Yesus ketika disembuhkan. Pertanyaan Tuhan dapat diartikan sebagai 
  berikut: gMaukah engkau mengalami anugerah Allah mendahului imanmu?h 
  Disini kita diajar bahwa Tuhan berkuasa dan berdaulat memberikan kesembuhan 
  kepada kita tanpa bergantung pada iman kita. Kalau Tuhan menghendaki orang itu 
  sembuh walaupun orang itu belum percaya kepada Tuhan, itu adalah kedaulatan 
  Tuhan, dan kalau Tuhan katakan gsembuhlah karena imanmuh, itupun karena 
  kedaulatan Tuhan. Anugerah Tuhan itu besar, kasih Tuhan besar sehingga kalau kita 
  disembuhkan, kita berhasil, kita dimenangkan, itu bukan karena kemampuan kita, 
  tetapi Tuhanlah yang berdaulat, Tuhan yang berinisiatif yang tak terhingga dalam 
  hidup kita, sehingga segala sesuatu patut dikembalikan kepada Tuhan. 
3.Ayat 8,9: Tuhan Yesus menawarkan kepada orang lumpuh itu: gMaukah engkau taat 
  dan menaklukkan dirimu secara mutlak, menaklukkan segala kehendakmu di bawah 
  kehendak-Ku?h Tuhan Yesus mengajak kita untuk taat menundukkan pengalaman/konsep 
  kita di bawah perintah Tuhan Yesus. Dengan demikian kita akan melihat karya Allah 
  terjadi di dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, definisi iman yang benar adalah 
  menaklukan konsep berpikir/rasio kita dan kebenaran Firman Allah berlaku mutlak 
  dalam kehidupan kita.


Yohanes 5:1-18

1  Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. 
2  Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa 
   Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya 
3  dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang 
   buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air 
   kolam itu. 
4  Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; 
   barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi 
   sembuh, apapun juga penyakitnya. 
5  Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. 
6  Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia 
   telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" 
7  Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke 
   dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam 
   itu, orang lain sudah turun mendahului aku." 
8  Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." 
9  Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan 
   berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. 
10 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: 
   "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu." 
11 Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia 
   yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah." 
12 Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: 
   Angkatlah tilammu dan berjalanlah?" 
13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus 
   telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. 
14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: 
   "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi 
   yang lebih buruk." 
15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah 
   yang telah menyembuhkan dia. 
16 Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan 
   hal-hal itu pada hari Sabat. 
17 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun 
   bekerja juga." 
18 Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja 
   karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah 
   adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. 
  

(/05/2005)