Ringkasan Khotbah, 11 September 2005

Kebutuhan akan Kristus
Yohanes 4:43-54


Pdt. Ayub Abner Mbuilima M.Th.

Cara Allah memanggil dan menyelamatkan seseorang berbeda-beda. Ada yang dipanggil 
ketika di tengah-tengah kesukaran ataupun kebahagiaan, dll (contoh: Agustinus yang 
dulunya hidup di dalam cela, Paulus yang dulunya menganiaya orang Kristen, dll). 
Allah kita adalah Allah yang besar dan berkuasa sehingga kalau Allah memanggil, 
tidak ada seorangpun yang berani mengeraskan hatinya. 

Firman Tuhan di bagian ini berbicara tentang seseorang yang diselamatkan melalui 
kesembuhan anaknya oleh Tuhan. Bagian ini berhubungan dengan dua bagian lainnya 
yaitu tentang Nikodemus dan seorang perempuan Samaria. Orang perwira ini dipanggil 
oleh Tuhan di dalam kondisi dia membutuhkan Yesus karena anaknya sedang sakit 
(ayat 46) dan bahkan hampir mati (ayat 47). Kedudukannya sebagai pegawai istana 
pun tidak dapat menolongnya dari masalahnya dan ketika dia mendengar tentang Yesus, 
dia datang dari Kapernaum kepada Yesus karena dia membutuhkan-Nya. 

Tiga hal yang dapat kita pelajari dari bagian ini:
1.Kebutuhan akan Yesus membuat pegawai istana (Latin: Regulus, raja kecil) ini 
  membawa semua pergumulannya kepada Yesus. Dia tidak menggunakan bawahannya 
  melainkan datang sendiri kepada Yesus membawa pergumulannya, bukan sebagai 
  seorang pegawai istana yang punya otoritas melainkan menanggalkan semua 
  popularitas dan kedudukannya, dan merendahkan diri di hadapan Tuhan seperti 
  seorang pengemis yang meminta belas kasihan kepada Tuhan (ayat 47). 
  Dia memprioritaskan dan mengandalkan Tuhan Yesus. Mari kita juga jangan 
  menjadi bimbang karena pergumulan melainkan hanya mengandalkan Tuhan kita, 
  satu-satunya yang mampu menolong kita.
2.Dia percaya (ayat 50). Pada awalnya orang ini beranggapan bahwa Yesus harus 
  datang ke rumahnya untuk menyembuhkan anaknya. Tetapi Tuhan Yesus hanya berkata
 gAnakmu hiduph. Pada saat itu orang ini belum melihat bahwa anaknya sembuh 
  tetapi ia percaya. Allah adalah setia dan tidak pernah mengingkari janji-Nya, 
  karena itu orang Kristen harus tetap percaya kepada Allah walaupun tidak melihat 
  tanda atau mujizat. Janganlah kita berpegang mutlak pada suatu metode atau cara. 
  Allah tidak dapat dibatasi oleh cara-cara manusia dan cara tidak dapat menyelamatkan 
  dan tidak membawa kita lebih kudus di hadapan Tuhan melainkan hubungan yang baik 
  dengan Tuhan.
3.Ia menerima sesuatu yang lebih berharga daripada permintaannya sendiri (ayat 53).
  Tuhan tahu bahwa ia dan keluarganya memerlukan kesembuhan yang lebih penting 
  yaitu secara rohani (keselamatan). Bila kita menempatkan Yesus menjadi 
  segala-galanya di dalam kehidupan kita, maka standard kasih kita bukan lagi 
  standard kita sendiri melainkan standard kasih Yesus dan kita akan mengasihi 
  segala sesuatu lebih daripada sebelum kita mengenal Yesus.


Yohanes 4:43-54

43  Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea, 
44  sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati 
    di negerinya sendiri. 
45  Maka setelah ia tiba di Galilea, orang-orang Galileapun menyambut Dia, 
    karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem 
    pada pesta itu, sebab mereka sendiripun turut ke pesta itu. 
46  Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi 
    anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. 
47  Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah 
    ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab 
    anaknya itu hampir mati. 
48  Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, 
    kamu tidak percaya." 
49  Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." 
50  Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan 
    perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. 
51  Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan    
    kabar, bahwa anaknya hidup. 
52  Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: 
    "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." 
53  Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: 
    "Anakmu hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya. 
54  Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.  


(CS/05/2005)